Siang yang
panas dan sumuk, tak ada yang lebih nikmat selain menikmati segarnya minuman
dingin. Kalau sekadar es teh sih sudah biasa, kali ini saya kepengen minuman
segar yang beda, saya sedang ngidam es dawet telasih (selasih), hehe.
Tak banyak
penjual dawet yang bisa ditemui di Solo, tapi kita bisa menemukannya dengan
mudah di dalam Pasar Gedhe Solo. Di sana ada beberapa penjual dawet telasih,
salah satu yang terkenal adalah Dawet Bu Dermi. Berbeda dengan Dawet Ayu
Banjarnegara, dawet telasih di Pasar Gedhe isinya lebih kaya, terdiri dari
bubur ketan hitam, bubur sumsum, tape ketan, cendol, dan biji telasih.
Jadi, selain
menyegarkan, minuman ini sekaligus bisa mengenyangkan.
Dawet Yu Darmi sampai saat ini sudah
bertahan hingga tiga generasi. Resepnya aslinya pun masih dipertahankan, warna
hijau cendol itu berasal dari pewarna alami, yakni perasan daun suji. Dan
menggunakan gula asli , bukan pemanis. Air dawet telasih didominasi warna
putih, bukan kecoklatan seperti dawet atau cendol di daerah lain. Santan yang
digunakan pun ada dua jenis, yakni santan encer dan santan kental.
Tempat
berjualan dawet Bu Dermi ini ukurannya kecil dan hanya menyediakan dua bangku
panjang. Saat ramai pembeli, Anda harus rela mengantri. Atau, kalau Anda tak
nyaman berkudap di dalam suasana pasar yang ramai dan berteman bau yang tak
sedap, Anda bisa membungkus dawet ini untuk dinikmati di rumah. Satu mangkok
dawet telasih harganya cuma Rp 5.000, benar-benar murah kan? Mari mencoba.. (Riyandika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar