Kota
Solo dengan budayanya, mempunyai berbagai macam warisan budaya dan hasil tradisi,
salah satunya adalah Batik. Sejarah panjang tentang eksistensi batik di kota
ini sudah ada sejak zaman dahulu. Keberadaan kampung batik Laweyan dan Kauman
sebagai bukti nyata tentang perkembangan batik di kota Bengawan.
Untuk
melestarikan, mengembangkan, dan memperkenalkan batik kepada masyarakat luas,
maka di Solo ada event tahunan berskala besar yakni Solo Batik Carnival (SBC).
Beraneka ragam kreasi kostum yang disusun dari beragam corak batik diperagakan
oleh kurang lebih 300 peserta tiap tahunnya.
SBC
ini pertama kali digelar pada tahun 2008 dalam bentuk karnaval sepanjang jalan
Slamet Riyadi. Berangkat dari Solo
Center Point dan berakhir di Balaikota Surakarta, SBC telah
berhasil menyedot perhatian ribuan warga Solo dan wisatawan dari berbagai kota
di Indonesia. Kemudian SBC pun mulai dikenal luas dan menjadi salah satu ikon
pariwisata negeri ini.
Tema
SBC tiap tahun selalu berbeda. Mulai dari tema Wayang, Topeng, Sekar Jagad,
Keajaiban Legenda, dan Metamorfosis. Tahun 2012 ini adalah tahun kelima
penyelenggaraan SBC.
Dampak
terhadap pariwisata dan perekonomian kota Solo sangat besar. Penyediaan paket
tour wisata dari biro perjalanan, penginapan yang selalu penuh ketika SBC
dihelat dan publikasi wisata kota Solo yang kian luas. Bahkan, pedagang kaki
lima pun merasakan berkah dengan larisnya dagangan yang ia jajakan.
Sebagai
ikon wisata baru kota Solo, SBC telah beberapa kali ditunjuk oleh Kementerian
Pariwisata untuk mewakili Indonesia dalam ajang internasional seperti
Chingay Festival di Singapura, Malaysia Association of Tour and Travel Agents
(Matta) Fair, dan SBC akan tampil di Tournament of the Rose Pasadena,
California, Amerika Serikat pada tahun 2013 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar