Tahu kupat adalah salah satu makanan khas dari
Solo, masakan ini memang mirip dengan tahu gimbal dari Semarang. Tahu kupat
terdiri dari tahu goreng, kupat (ketupat), bakwan, mie kuning, tauge, dan kol.
Bahan-bahan itu lalu diguyur air bawang putih dan kuah kecap, di atasnya
ditaburi irisan daun seledri dan kacang goreng. Anda bisa menambahkan cabai
rawit sesuai selera.
Kuah kecap yang kental menjadikan tahu kupat
memiliki rasa manis yang menonjol, lalu air bawang putih menambahkan sedikit
rasa gurih. Biasanya saya menambahkan tiga biji cabai rawit, cukup digerus
dengan sendok, rasa tahu kupat jadi makin mantab dan nyamleng di lidah. Tahu
kupat biasanya juga disantap dengan kerupuk kuning atau rambak.
Salah satu tahu kupat langganan saya adalah
warung tahu kupat Pak Gombloh, dulu warung ini masih kaki lima, sekarang sudah
menempati sebuah bangunan yang lebih baik, beralamat di Jl. Perintis
Kemerdekaan no 62, Solo. Ancer-ancernya kira-kira 500 meter di utara Pasar
Kabangan. Warung yang baru ini letaknya tidak jauh dengan lokasi lama saat
masih kaki lima.
Saat jam makan siang, terkadang pengunjung harus
rela antri. Ya, karena tahu kupat memang paling pas dijadikan menu santap
siang. Selain itu, tahu kupat Pak Gombloh harganya sangat murah, satu porsi
cuma dihargai Rp 5.000. Dulu saat saya masih SMA, harganya cuma Rp 2.500, itu
sudah termasuk es teh manis dan kerupuk!
Yang membedakan warung tahu kupat satu dengan
yang lain sebenarnya adalah citarasa kuah kecapnya. Pak Gombloh masih
menggunakan lumpang batu untuk menumbuk bahan-bahan yang digunakan. Dia pernah
menggunakan blender supaya lebih cepat dan halus, tapi menurut penuturannya
rasanya tidak semantab jika dihaluskan dengan lumpang batu.
Buka pukul 06.00-15.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar