Nama :
Riyandika Putri Dani
NIM :
Q100160109
Kelas :
I C
Tugas
Resume
“SMART
TECHNOLOGY IN A TECHNOLOGY CLASSROOM”
1.
RESUME SMART
TECHNOLOGY IN A TECHNOLOGY CLASSROOM
Menurut
Ed Tech (2010) Teknologi pendidikan adalah penggunaan multimedia teknologi atau
alat bantu audiovisual sebagai alat untuk meningkatkan proses belajar mengajar.
Teknologi pendidikan disisi lain adalah studi tentang teknologi yang memberikan
kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang proses dan pengetahuan yang
berkaitan dengan teknologi yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan
memperluas manusia.
Menurut
Wong (2008) smart classroom yaitu
kelas yang berbasis pada teknologi terbaru. Proses pembelajarannya menggunakan
internet, DVD player, VCR, kamera dan proyektor. Saat ini smart classroom mengacu pada ada tidaknya kelas yang dilengkapi
dengan smart board dan smart notebook. Smart board penggunaannya dengan disentuh dengan jari sedangkan smart notebook penggunaannya dapat
menangkap dengan mudah (copy paste)
dan teks serta gambar yang bergerak
dalam presentasi. Menurut Mott (2010) Perbedaan utama antara IWB (papan tulis interaktif) software
authoring software presentasi lainnya
adalah bahwa perangkat lunak IWB berisi alat yang memungkinkan Anda untuk
dengan mudah memprogram interaktivitas. Siswa kemudian dapat benar-benar keluar
dari tempat duduk mereka, mendekati IWB di depan ruangan dan klik dan drag item
di papan dan / atau klik item yang memutar audio, video atau jenis file
lainnya.
Menurut
Arnore rasa ingin tahu seorang anak dipengaruhi oleh faktor individu,
situasional dan faktor kontekstual. Contoh faktot individu adalah peserta didik
memiliki motivasi, kompetensi, dan perbedaan kemampuan kognitifnya. Faktor
situasional mengacu pada situasi saat itu atau situasi yang sedang dialami yang
memberikan rasa ingin tahu seperti faktor individu, kecenderungan emosi.
Sedangkan faktor kontekstual yaitu faktor setting seperti kelas atau lingkungan
belajarnya.
Sebagai
salah satu pendidik tujuan utamanya adalah berusaha mengajarkan siswa ke pemikiran
yang lebih tinggi dan mengaplikasikan pengetahuan untuk menciptakan pengetahuan
dan mengevaluasi isi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa
dalam suatu proses belajar untuk lebih ingin tahu. Keterlibatan siswa dibagi
dalam tiga bentuk, yaitu: partisipatif, afektif, dan kognitif. Keterlibatan
partisipatif akan berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam belajar.
Keterlibatan afektif terjadi karena siswa merasa senang ketika belajar. Menurut
Arnone (2011) keterlibatan siswa dalam proses belajar ketika siswa itu terlibat
langsung dalam proses belajar. Untuk memahami dampak teknologi terhadap
pembelajaran siswa, kita harus benar-benar memahami rasa keingintahuan siswa
karena rasa ingin tahu siswa hanya dapat diukur dengan evaluasi dampak
pembelajarannya. Menurut teori Ertan (2011, p.26) alat teknologi memiliki
pengaruh terhadap proses belajar, dimana penyampaian teori yang disampaikan tidak
mencapai tujuan karena mengarahkan siswa untuk menganalisa dan mensistensis
sehingga pembelajaran yang menggunakan teknologi yang usang akan menurunkan
motivasi, minat, sikap, dan kemampuan siswa tersebut untuk belajar. Teori ini
bertentangan dengan teoti Alessi (2001, p.5) berpendapat bahwa ratusan studi
penelitian telah dilakukan untuk membuktikan bahwa menggunakan komputer dalam
mengajar lebih baik daripada menggunakan buku, guru, film, dan metode yang
tradisional.
Menurut
Alessi (2001) untuk menciptakan model dalam mengembangkan multimedia interaktif
memiliki tiga ciri yaitu: standar, evaluasi berkelanjutan, dan manajemen proyek
serta tiga tahapan yaitu: perencanaan, desain, dan pengembangan. Penilaian dan
umpan balik merupakan elemen penting untuk meningkatkan keberhasilan siswa
dalam mencapai standar yang ditentukan. Menurut Alessi (2001, p.24) Smart Technology dapat menumbuhkan gaya
belajar yang memungkinkan orang untuk belajar tidak hanya mengamati dan
mendengarkan, tetapi melakukan. Smart Technology membantu gaya belajar visual,
auditori, membaca/ menulis, dan kinestetik. Menurut Mott (2010) peran pendidik
untuk meningkatkan pembelajaran melalui teknologi baru dapat membantu
mempromosikan pembelajaran aktif, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Untuk
membuat pembelajaran lebih efektif menurut Bonk dan Zhank, dipecah menjadi yaitu: pertama melibatkan siswa dengan
pengalaman pembelajarannya. Kedua siswa merefleksikan pengalaman belajar
melalui keaktifan dalam mendengar dan mengamati. Ketiga, mendiskusikan
pengalamannya yang didapat. Keempat, menciptakan ide ide dan akhirnya
menyimpulkan suatu masalah melalui pengalaman belajar.
Ruutman
(2011) Pengajaran hanya memiliki satu tujuan, dan itu adalah untuk
memfasilitasi pembelajaran. Belajar dapat terjadi tanpa mengajar di kerugian
kepada siapa pun, tetapi mengajar bisa, dan sayangnya sering tidak terjadi
tanpa belajar. Dalam kasus terakhir, para siswa jelas kehilangan waktu, uang,
potensi keuntungan dalam pengetahuan dan perkembangan kognitif, dan mungkin
percaya diri dan dalam sistem pendidikan.
Pelajaran
dikembangkan dengan R2D2 (Reading / Listening; Mencerminkan / Menulis,
Menampilkan, dan Melakukan) Model Pembelajaran dalam pikiran sebagai metode
presentasi. Pendekatan umum oleh instruktur adalah untuk menyajikan informasi
kepada peserta didik dan memungkinkan peserta didik untuk membacanya sendiri.
Ini adalah alasan untuk mengembangkan presentasimenggunakan Smart Notebook.
Selanjutnya, peserta didik berpartisipasi dalam latihan reflektif.
2.
PENDAPAT
MENGENAI SMART TECHNOLOGY DAN DATA-DATA YANG EMPIRIK YANG ADA DI LINGKUNGAN
KERJA
Dengan
adanya smart technology proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Sebab guru
berperan lebih aktif dan siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam proses
pembalajaran bahan ajar yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan
siswa. Sebab jika bahan ajar yang digunakan tidak menarik akan membuat siswa
itu bosan dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. Di era sekarang
tidak semua sekolahan sudah menggunakan TI dalam proses pembelajaran, sebab
masih ada juga guru yang tidak menguasai IT. Mungkin dikarenakan usia, sebab
usia juga mempengaruhi untuk menguasai IT. Untuk guru yang biasanya belum
menggunakan IT dalam proses pembelajaran mereka menggunakan metode yang
dikembangkan sendiri berupa tanya jawab, diskusi dan observasi.
Selain
itu beberapa bentuk pembelajaran yang berbasis media komputer yaitu:
Internet
Melalui
internet ini siswa dapat belajar mandiri karena siswa dapat mengakses secara
online dari berbagai sumber referensi yang dicari.
Multimedia
Presentasi
Melalui
multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi yang teoritis.
Penjelasan juga dapat dilakukan secara rinci sebab dapat menggabungkan semua
unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, dan grafik.
Video
Pembelajaran
Video
pembelajaran ini dapat membimbing siswa untuk memahami materi yang bersifat
visualisasi. Siswa juga dapat interaktif ketika mengikuti kegiatan praktek yang
diajarkan sesuai dengan video.
CD
Pembelajaran
CD pembelajaran
ini berupa program komputer yang berisi tentang muatan pembelajaran yang
meliputi: judul, tujuan materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar